Sore itu, tatkala menunggu anak-anak Daycare di jemput, pelan-pelan ku dengar suara anak laki-laki sedang membaca buku cerita di sepan teras Kelas TK B TK Khalifah 25 semarang. Suaranya pelan, namun ia baca tiap kata dengan sangat antusias, perlahan namun pasti “ ….. Nabi Muhammad …” sepenggal kalimat yang juga sudah ia bisa baca. Tito, dialah sosok itu.
Di kesempatan lain, ku dengar juga seorang anak laki-laki membaca cerita Sahabat Nabi yang ditempel di dinding. Dengan hati-hati dan mengeja ia baca kata demi kata. “ ….. Suman…” , “ itu Usman Kak, bukan Suman, lihat nih.. u dulu baru s, jadi bacanya us ya” kataku membetulkan . sambil tersenyum, kembali ia lanjutkan membaca cerita tersebut. Khamdan, dialah si bocah yang semangat membaca cerita Sahabat itu.
Memang benar, kebanyakan dari siswa-siswa kami di kelompok TK B telah mampu membaca kalimat. Tak hanya itu, adik kelas mereka di kelompok TK A juga sudah mampu membaca kata-kata sederhana. Alhamdulillah, ini menjadi bekal mereka untuk melanjutkan ke SD tahun depan. Metode baca yang kami gunakan adalah metode membaca menyenangkan “Anak Hebat”. Dengan metode ini anak-anak tidak merasa tertekan membaca, malah mereka sangat antusias untuk membaca tulisan apapun yang mereka temui. Metodenya begitu santai dan menyenangkan, sehingga anak pun merasa nyaman dan bisa dilihat hasilnya bukan?