“Ibu, saya mau beli wortel”
“Iya, berapa?”
” satu, harganya berapa bu?”
itulah kalimat yang terdengar di sentra life skill pada suatu hari di TK Khalifah Semarang. Anak-anak sedang bermain peran menjadi pedagang dan pembeli sayuran di pasar. Mungkin di antara kita menganggap remeh ketika anak bermain peran. ternyata dengan bermain peran banyak manfaat untuk anak, apa saja itu? mari kita simak bersama
Main peran adalah main simbolik, pura-pura, make-believe, fantasi, imajinasi, atau main drama, sangat penting untuk perkembangan kognitif, sosial, dan emosi anak pada usia 3-6 tahun. Main peran dipandang sebagai sebuah kekuatan yang menjadi dasar perkembangan
daya cipta, tahapan ingatan, kerja sama kelompok, penyerapan kosa kata, konsep hubungan kekeluargaan, pengendalian diri, keterampilan pengambilan sudut pandang spasial; keterampilan pengambilan sudut pandang afeksi, keterampilan pengambilan sudut pandang kognisi. Jenis main peran ada 2 yaitu main peran mikro dan main peran makro.
Berikut ini tujuan dalam sentra main peran :
- Untuk menampilkan kembali pengalaman yang didapat melalui panca indera dengan menampilkan dalam bentuk perilaku pura-pura.
- Memberikan kekuatan sebagai dasar perkembangan daya cipta, tahapan ingatan, kerjasama kelompok, pengendalian diri
- Untuk meningkatkan perkembangan kognisi, sosial, dan emosi anak usia tiga sampai enam tahun.
- Sebagai terapi bagi anak yang mendapatkan pengalaman traumatik.
- Mengembangkan kemampuan berbahasa dan bermain peran atau simbolik play anak usia dini.
- Dapat melatih kemampuan mendengar, berbicara, pra membaca, dan pra menulis.
- Dapat melatih kemampuan memerankan suatu peran menggunakan alat tertentu dan menyusun ide cerita.
- Dapat melatih kemampuan percaya diri, keberanian, spontanitas, kerjasama, kompromi, reaksi emosi yang wajar, tenggang rasa, kepemimpinan, dan inisiatif.
Wah, ternyata banyak manfaat dari main peran ya Mah/Pah… 🙂