“Wahai orang tua yang baik, mulai saat ini ubahlah satu demi satu perilakumu menjadi lebih baik dan sekarang pulanglah, Insya Allah anak-anakmu akan berubah menjadi lebih baik.”
Jangan marah ya pak bu, yang berbicara seperti itu bukan saya. Itu kata-kata beliau Nabi yang mulia. Bukan bermaksud menyinggung atau mengeksekusi, tapi terkadang kita lupa kalau anak sebenarnya cerminan dari kedua orang tuanya. Dimana-mana yang namanya cermin pasti memantulkan apa pun benda yang dihadapannya apa adanya tanpa direkayasa. Sama halnya anak, 70 % perilaku anak adalah “mirroring” dari kedua orang tuanya karena anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan keduanya. Jika keduanya orang sibuk maka pengganti “mirror” nya adalah si mbak atau baby sitter, atau video games, atau tetangganya atau kawan-kawan mainnya, atau supir dan atau-atau lainnya. Terlalu banyak “atau” sebagai pengganti alternative orang tuanya. Kalau boleh saya berkomentar “kasihan kamu ya nak”…, siapa sebenarnya orang tuamu…???
Jadi jangan heran kalau anak anda tumbuh menjadi pribadi yang mungkin tidak sesuai dengan apa yang anda inginkan dan harapkan dulu, dulu sekali ketika si adek masih di kandung badan, harapan menjadi anak sholeh-sholehah, berbakti, cerdas, dan segudang harapan-harapan positif lainnya. Karena anda pun tidak sesuai dengan harapan anak anda, seandainya mereka mampu mengungkapkan isi hati terdalam mereka mungkin mereka ingin sekali berkata, “Mah, Pah pilihlah aku, jadikan aku lebih penting ketimbang pekerjaan-pekerjaanmu yang bejibun, teman-teman kantor yang terkadang membuatmu lupa waktu, arisanmu, salonmu, koranmu, hapemu, laptopmu, atau entahlah sesuatu yang lain diluar sana yang aku belum mengerti, karena aku ingin dimengerti.”
Sekali lagi saya mengajak anda semua termasuk diri saya sendiri untuk kembali membaca , memahami paragraph pertama yang saya tulis dari artikel ini, setelah itu segera ambil tindakan bukan hanya dipikirkan… “Take Action and Miracle will Happen”. Bismillah…
Salam Entrepreneur…